|
|||||||||||||
|
Materi
Ceramah Umum Membangun Generasi Islam Berqur'ani Beberapa hari
yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara
yang hak dan yang bathil) ......... Ayat diatas ini menjelaskan Al Qur'an merupakan petunjuk bagi manusia dan pembeda antara yang haq dan bathil .Kita hidup di jaman yang kadang-kadang antara haq dan bathil sulit dibedakan . Orang yang membela yang haq dibilang bathil dan begitupun sebaliknya.Fenomena terjadi karena kita tidak pernah menjadikan alQur'an menjadi satu-satunya petunjuk dan pembeda yang haq dan bathil .
Kita hidup di negeri yang bernama Indonesia , dimana negeri yang didiami oleh umat islam secara mayoritas dan juga didiami oleh non-muslim . Tuntutan Kita adalah dengan menjadikan alqur'an dan hadist rasulullah menjadi pedoman hidup muslim di indonesia walaupun itu bukan merupakan tuntutan yang optimal . Untuk menjadi al Qur'an seperti tujuan surat Al Baqoroh ayat 185 yaitu petunjuk bagi seluruh manusia merupakan tugas yang harus diemban oleh kita untuk mempromosikan al Qur'an sebagai petunjuk bagi seluruh manusia . Untuk mencapai hal tersebut perlu dimunculkan barisan orang-orang yang bertakwa. Orang -orang yang benar-benar memahami Al Qur'an sebagai petunjuk dan pembeda yang haq dan bathil Selama ini kesalahan kita tidak pernah bersungguh-sungguh menjadikan al Qur'an menjadikan satu-satunya pedoman hidup , kita masih saja menyandarkan pancasila sebagai pedoman hidup. Kita , umat muslim di Indonesia telah dipersatukan dengan Al Qur'an , Pancasila hanyalah kesepakatan nasional kita sebagai warganegara, tidak lebih dari itu. Pancasila tidak dapat dijadikan pedoman hidup karena buatan manusia yang tidak terlepas dari kesalahan Upaya membentuk generasi Qur'ani adalah sebagai berikut :
Dengan AlQur'an dijadikan satu-satunya petunjuk dan pembeda yang haq dan bathil membuat hidup kita pribadi dan umumnya bangsa kita selalu dibawah naungan ridho ALLAH SWT.
Yang Cerdas dan Yang Bodoh
Hudzaifah Ibnu Yaman
Al Khawarizmi by Herry-Nurdi eramoslem.com - Dunia Islam benar-benar sebuah peradaban yang lengkap jika kita mau mempelajarinya. Dari obat-obatan sampai matematika ada di dalamnya, begitu juga para ahlinya. Jika dalam edisi kemarin eL-Ka menampilkan tokoh Islam klasik yang ahli di banyak bidang terutama kedokteran, kali ini giliran tokoh matematika yang akan memperkenalkan diri. Di antara kita, banyak sekali yang mengenal dan mungkin pernah belajar satu teori matematika yang bernama Algoritma. Sebuah teori yang mempermudah manusia menghitung dalam jumlah besar dengan menggunakan sistem decimal. Jika kita pernah mempelajari, ada satu pertanyaan menarik, pernahkah kita tahu siapa yang pertama kali menemukan dan memperkenalkan rumus Algoritma? Tak lain dan tak bukan adalah orang-orang Islam. Adalah Abu AbdullahMuhammad Ibn Musa Al Khawarizmi, seorang intelektual Islam yang lahir pada tahun 770 Masehi, di sebuah kota bernama Khawarizmi. Tak ada data yang pasti tentang tanggal dan kapan tepatnya Al Khawarizmi dilahirkan. Khawarizmi adalah sebuah kota kecil sederhana di pinggiran sungai Oxus, tepatnya di bagian selatan sungai itu. Sungai Oxus adalah satu sungai yang mengalir panjang dan membelah negara Uzbekistan. Uzbekistan, adalah sebuah negara muslim yang besar sebelum tentara Rusia mengambil alih dan menggempur daerah itu pada tahun 1873. Ratusan tahun lebih Uzbekistan berada dalam tatanan pemerintahan Islam dengan penduduk mayoritas Islam yang hidup makmur dengan rahmat melimpah. Tapi rupanya, hal ini membuat orang-orang Rusia mulai melirik Uzbekistan menjadi satu di antara banyak negara jajahannya. Itulah kenapa Al Khawarizmi dipanggil dengan sebutan Al Khawarizmi, untuk menunjukkan tempat awal dilahirkannya tokoh kita kali ini. Pada saat Al Khawarizmi masih kecil, kedua orang tuanya berimigran, pindah dari Uzbekistan menuju Baghdad, Irak. Saat itu Irak di bawah pemerintahan Khalifah Al Ma'mun yang memerintah sepanjang tahun 813 sampai 833. Kelak di kota inilah lahir sebuah konsep matematika yang oleh orang Barat dan kita di sini sekarang, menyebutnya sebagai Algoritma. Entah bagaimana awalnya sampai menjadi Algoritma, tapi yang jelas ia berasal dari kata Al Khawarizmi. Mungkin orang-orang Barat dengan lidahnya terlalu sulit menyebutkan dengan fasih kata Al Khawarizmi sehingga menjadi Algoritma. Al Khawarizmi adalah seorang tokoh matematika besar yang pernah dilahirkan Islam dan disumbangkan pada peradaban dunia. Dan mungkin tak seratus tahun sekali akan lahir ke dunia orang-orang seperti dia. Meski namanya dikenal sebagai seorang ahli dalam bidang matematika, sebenarnya ia juga ahli dalam bidang yang lain. Al Khawarizmi juga seorang astronomi, ia juga seorang yang ahli dalam ilmu geografi dan segala seluk belum tentang tanah dan bumi. Ini yang menarik dalam Islam, seorang tokoh yang ahli dan dikenal dalam satu bidang, selalu saja ahli pula dalam bidang yang lain. Ada kesimpulan yang bisa ditarik dari sini, bahwa Islam adalah sebuah tatanan menyeluruh yang tak terpisahkan. Belajar matematika tak lepas pula belajar astronomi. Belajar astronomi tak ketinggalan pula belajar tentang keindahan alam dan itu tak terlepas pula dari pelajaran tauhid. Bahwa kedahsyatan alam ini tercipta karena kebesaran Allah pada manusia dan semesta. Al Khawarizmi selain terkenal dengan teori Algoritmanya, ia juga dikenal sebagai seorang yang membangun teori-teori matematika lain, di antaranya Aljabar. Salah satu kehebatan Al Khawarizmi adalah, ia tak hanya mengenali satu hal sebagai subyek saja, tapi ia juga mampu menyelesaikan masalah yang ada dalam subyek tersebut. Dunia benar-benar tak bisa lepas dari jasa-jasa orang-orang Islam. Aljabar diambil dari kata depan judul buku yang dikarang oleh Al Khawarizmi, "Al Jabr wa Al Muqabilah". Dalam buku ini ia merumuskan dan menjelaskan secara detail table trigonometri yang biasa kita pelajari saat ini. Tak hanya itu, jika kita pelajari secara detail, buku ini ternyata mengenalkan teori-teori kalkulus dasar dengan gampang. Selain karya-karyanya di bidang matematika, Al Khawarizmi juga melahirkan karya dalam bidang astronomi. Ia membuat tabel yang mengelompokkan ilmu perbintangan ini. Pada awal abad 12, karya-karya Al Khawarizmi diterjemahkan ke dalam bahasa lain, dan yang pertama kali adalah bahasa latin oleh Adelard of bath dan Gerard of Cremona. Kita-kita itu adalah, The Treatise of Arithmetic, Al Muqala fi Hisab Al Jabr wa Al Muqabilah. Di banyak universitas di Eropa, buku-buku karya Al Khawarizmi masih menjadi acuan dan text book untuk mahasiswa di sana sampai pertengahan abad ke enam belas. Karya-karyanya, setelah di terjemahkan dalam bahasa Latin, kemudian menyusul bahasa-bahasa lain seperti bahasa-bahasa yang digunakan di Eropa dan terakhir diterjemahkan dalam bahasa Cina. Dalam bidang astronomi pun, Al Khawarizmi menyumbangkan karya-karya besarnya yang tak terbatas. Begitu juga dalam bidang geografi, ia membuat koreksi-koreksi mendasar pada pemikiran filsuf Yunani tentang geografi. Dalam sejarah tercatat tujuh puluh orang yang ahli dalam bidang geografi bekerja di bawah koordinasi Al Khawarizmi. Grup ini kemudian melahirkan peta bumi yang kita kenal sebagai globe untuk pertama kali. Karya ini dikenal dunia pada tahun 830 masehi. Sepuluh tahun kemudian, tahun 840, Al Khawarizmi meninggal dunia dengan warisannya khazanah dalam ilmu pengetahuan dunia. Kita yang masih hidup saat ini, tak bisa berbicara matematika tanpa menyebut nama Al Khawarizmi. Kita juga tak bisa bersenang-senang, tanpa mengucapkan terima kasih pada Al Khawarizmi saat mempermainkan bola dunia alias globe. Tapi yang lebih penting dari itu adalah, bagaimana caranya kita semua, mampu menjadi seperti dia. Menerangi dunia dan memberi pencerahan dengan Ilmu-ilmu Islam. Kita pasti bisa! AGENDA KITAPemuda Sebagai Pilar Kejayaan Islam Gambaran kehidupan
Pemuda yang secara realitas paling banyak bersentuhan dengan
kehidupan. Dalam perjalanan panjang sejarah dunia banyak tercatat tokoh tokoh muda baik dari kalangan muslim maupun non muslim seperti halnya usamah yang memimpin pasukan yang lebih tua dari dia dalam menghadapi kaum kafir. atau baik dari tokoh non muslim seperti Napoleon Bonaparte yang semangat selalu mengelora dalam setiap pertempuran. Dalam pembagiaannya Pemuda adalah sebagai berikut : Pemuda Mayat merupakan generasi sampah yang kehidupannya tidak lagi diharapkan oleh masyarakat sekitarnya. Pemuda Buih merupakan generasi dengan kadar kebaikannya tertutupi oleh keburukannya seperti sholat iya diskotik iya juga . Pemuda Qur'ani merupakan generasi yang selalu menerapkan nilai-nilai islam dalam kehidupannya dengan tidak mengorbankan kehidupan sosialnya . Maka daripada itu tugas pemuda adalah : Kompetensi : Mempunyai Kemampuan islam dan knowlege sebagai modal untuk membangun kembali kejayaan islam Kompetisi : mempunyai daya saing dengan lingkungan Kooperasi : Mempunyai nilai kerjasama dan selalu membangun persatuan. Generasi pemuda Qurani yang diharapkan membangun kejayaan islam harus dimunculkan dari keinginan diri kita sendiri dan mengawali keinginan tersebut dengan totalitas terhadap Islam dan Qur'an
Ust.
Windarto( Abu Marwan ) [Home] [sejarah] [Kegiatan] [Agenda] [risalah] [AD-ART] [Organisasi] [Links] [Gallery] (c) Public Relation Departement , RISDAM , Oktober 2000 |
||||||||||||
|
|||||||||||||
|