|
Nasehat Rasulullah SAW
Rasulullah,
Tauladan Sepanjang Zaman
Pada
zaman sebelum kerasulan Muhammad saw, masyarakat Arab terdiri dari
golongan atas (bangsawan) dan golongan bawah. Yang pertama otoriter
menguasai hak monopoli politik dan ekonomi, dan mengatur sendi kehidupan
dengan sewenang-wenang. Sebagian dari mereka adalah pedagang-pedagang
pemeras. Sedangkan
lapisan bawah terdiri dari kaum lemah dan miskin, dan budak-budak
tertindas. Di tenganh kondisi seperti ini, muncul gejolak persaingan
antar suku yang atheis dan maraknya perbudakan. Persaingan,
dinamisasi sosial ekonomi antar suku terus bergejolak. Masyarakat
terkepung dalam cekaman ketakutan. Sering terjadi konflik antar
suku yang berakhir dengan peperangan. Masing-masing bertujuan berebut
kekuasaan. Masing-masing suku ingin memegang hak otoriter di jazirah
yang panas itu. Mereka adalah orang-orang atheis dan musyrik. Itulah
sebabnya perbudakan berkembang dan hak azasi masyarakat terinjak-injak.
Kaum waanita ditempatkan sebagai golongan kelas bawah. Wanita dianggap
sebagai benda yang tidak dapat diajak berperang. Maka bayi perempuan
yang tak berdosa begitu lahir boleh langsung dibunuh. Sebagian besar
mereka pemabuk dan berperilaku tak terpuji. Abu
Hisyam mengisahkan 50 hari sebelum Muhammad lahir (571 M) Abrahah
Asyam, Gubernur Ethiopia di Yaman berusaha menghancurkan Baitullah
di Makkah. Gubernur ini menyebar propaganda kepada penduduk Makkah
dengan intimidasi agar menyembah berhala di kuil yang baru dibangun
Abrahah di San'a. Namun penduduk Makkah bersikeras menolak dan berusaha
mempertahankan Baitullah itu. Merasa wibawanya dilecehkan, Abrahah
memutuskan menyerbu Makkah dengan mengerahkan berpuluh-puluh pasukan
gajah. Serangan Abrahah ini mengalami kegagalan karena pada saat
mendekati kota Makkah muncul beribu-ribu burung Ababil yang menjatuhkan
kerikil dari neraka sehingga pasukan gajah morat-marit. (QS al-Fiil:
1-5) Lalu
lahirlah bayi Muhammad. Sepanjang masa pertumbuhan hingga ia menginjak
dewasa, suasana kehidupan masarakatnya tidak banyak mengalami perubahan.
Peras-memeras tetap saja menjadi trend. Kejahilan terus merajalela
yang ditandai dengan mabuknya manusia terhadap kesenangan dunia.
Minuman keras dan wanita, menjadi obyek pemuas yang sangat populer.
Pada
zaman kerasulan Muhammad, tata kehidupan masyarakat di jazirah Arab
berangsur-angsur berubah. Status kebangsawanan dan budak disamakan
dalam jamaah. Kehidupan menjadi penuh kebersamaan dalam persaudaraan
Islam dengan menjunjung tinggi standar moralitas. Sejarah
perjuangan Nabi Muhammad saw dalam menegakkan Islam selalu menghadapi
rintangan dan tantangan yang berat. Namun semua itu dihadapinya
dengan penuh keteguhan iman, tidak tergiur atas keanekaragaman tawaran
baik harta, tahta, maupun wanita. Andai
saja Nabi mau menghentikan perjuangannya untuk Islam atau melepas
sama sekali ajaran Islamnya, maka kedudukan raja, harta yang melimpah
bahkan wanita-wanita yang cantik telah tersedia. Namun semua itu
ditepis, dan ia tetap meneruskan misi perjuangannya dalam menegakkan
Islam sampai titik darah penghabisan. Bahkan di saat menjelang ajal,
Nabi masih sempat berwasiat kepada umatnya agar selalu tetap menjaga
shalat dan ibadahnya. Nabi dalam kepemimpinannya sebagai kepala
negara, tidak saja pandai dalam memberikan nasihat dan fatwa, tapi
juga bersatunya antara ucapan dan perbuatan. Nabi melakukan dulu
apa-apa yang akan disampaikan kepada umatnya, setelah itu mengajak
ummat untuk melakukan hal serupa. Sebagai pemimpin bisa saja Nabi
saw memerintahkan bawahannya dan meminta dirinya mendapat prioritas
dalam segala hal. Namun semua itu ditepis, malah memilih kehidupan
yang wajar, apa adanya, bahkan segalanya diserahkan untuk Islam.
Muhammad
saw merasa takut kepada Allah swt bila dirinya berhidup mewah, sementara
ummatnya hidup dalam kemelaratan. Bahkan Rasulullah terkenal dengan
doa agar dalam kemaatiannya tergolong dalam kelompok orang-orang
miskin. Allah mengabulkan, Nabi meninggalkan al-Qur'an dan al-Hadits
sebagai pegangan hidup keluarga dan ummatnya. Dalam
menegakkan ketauhidan Islam, Rasulullah memberi garis yang tegas.
Kaum Quraisy suatu saat menawarkan kompromi kepada Rasulullah dalam
urusan beribadah yakni pada suatu waktu Rasulullah menyembah berhala
Quraisy, di waktu lain kaum Quraissy menyembah Allah. Dengan tegan
Rasulullah menolak dengan menyampaikan firman Allah swt, "Bagimu
agamamu dan bagiku agamaku." Jelas
sekali ketegasannya, tidak ada kompromi dalam menyelenggarakan peribadatan.
Namun sesama manusia boleh saling menghormati, selama antar pihak
tidak saling mengganggu dan saling memusuhi. Ketika Nabi menyiarkan
dakwah Islam banyak yang tidak mengakui apa yang diajarkan Nabi,
meski begitu Nabi tetap menghormati mereka sebatas sesama manusia Dalam
setiap pengambilan keputusan, Muhammad selalu bermusywarah untuk
menentukan kata mufakat dengan berpijak pada petunjuk al-Qur'an.
Apalagi untuk urusan-urusan keduaniaan, yang bisa jadi ada orang-orang
tertentu yang lebih memiliki keahlian. Di
depan ummatnya ia selalu berpenampilan sederhana, mau mendengar
pendapat mereka serta menampung aspirasi mereka. Hubungan Nabi dengan
sahabat-sahabatnya begitu manusiawi, penuh kasih dan saling pengertian.
Kekhawatiran Barat
Pakar
dari Barat, Will Durrant menilai, Muhammad saw merupakan sosok nabi
yang berhasil meningkatkan ruhani dan moralitas suatu bangsa dari
kebiadaban. Dia membawa ajaran Islam dan menyebarkannya ke Barat
dan ke Timur. Tak heran bila Michael H Hart, seorang cendekiawan
AS menempatkan Muhammad saw sebagai tokoh urutan pertama di antara
100 tokoh dunia yang memiliki peranan besar dalam sejarah ummat
manusia. Meskipun bagi kaum muslimin tanpa itupun tidak berkurang
walau sedikit kemuliaan beliau. Kondisi realita di atas cukup menggelisahkan
kalangan Barat. Dalam konteks kebangkitan kembali dunia Islam, Lothrop
Stoddart mengatakan dunia Barat terkesan cemas terhadap kehadiran
Islam setelah perang dunia II usai. Kendati dunia Islam dewasa ini
mengalami pergolakan cukup hebat, ummat Islam tersebar antara Maroko
dan Tiongkok, antara Washington dan Kongo, bergolak menuju Islam
satu ide yakni Islam yang nyata, Islam yang membumi dalam kehidupan
sehari-hari. Perubahan besar akan dirasakan oleh seluruh ummat manusia
di muka bumi ini. Paparan tauladan di atas memberikan penekanan
bahwa sosok seperti itu masih dan terus relevan diikuti pada zaman
ini dan mendatang. Apalagi melihat fenomena dekadensi moral, krisis
figur dan krisis wibawa terjadi di mana-mana. Dan merupakan saat
yang tepat bila pribadi Muhammad saw dijadikan sebagai acuan untuk
menempuh kehidupan yang serba global ini. Bila pakar Barat terkagum-kagum
pada pribadi Rasulullah saw, masihkan kaum muslimin tetap berpangku
tangan tanpa ada upaya untuk meneladaninya? Mengenang
kembali Rasulullah tidak sebatas memeriahkan acara ritual di setiap
peringatan kelahiran beliau. Juga tidak cukup sebatas terkagum-kagum.
Tapi hendaknya ada upaya penyelarasan tingkah laku, sesuai dengan
ajaran mulia yang beliau bawa. Menjunjung tinggi akhlak mulia dan
menyebarkanluaskan rahmat bagi seluruh alam. (Zainul Hidayat) back to
top
Materi
Ceramah Umum
Ustadz
Dr Daud Rasyid,MA 29 April 2001 di
Masjid Darul Ma'arif
Kesungguhan
Jihad
Di
dalam majelis dzikir ini marilah kita hanya mengingat ALLOH ,
Janji-Janji-Nya, Perintah-Perintah NYA , dan larangan-laranganNya
.ALLOH SWT akan memberi kebahagiaan baik di dunia maupun di kampung
akherat kepada orang-orang yang mengingat dan menaati perintah
dan menjauhi larannya .Begitupula sebaliknya kepada orang orang
yang melalaikan dan meingkari perintah Nya ,ALLOH memberikan peringatan
dan keburukan di dunia maupun di akherat Alloh
berfirman Katakanlah
Muhammad , apabila anak-anak mu , istri-istri mu ,saudara-saudaramu
lebih engkau cintai daripada Alloh dan RasulNya maka tunggulah hukuman
yang engkau terima
. Kondisi ini terlihat jelas bagaimana kita sebagai ummat benar-benar
terhinakan oleh orang lain. Salah satu cara untuk menghilangkan
kehinaan tersebut dengan kembali ke Jalan Nya , kembali mengikuti
PerintahNya serta Menjauhi LarangaNya Dalam
situasi seperti ini , kita harus benar-benar bermunajat kepada Alloh
atas keadaan yang menimpa umat islam yang saling berkelahi
satu sama lainnya. Salah satu hadist , Rasulullah bersabda bahwa
pada suatu masa nanti umat islam akan menjadi mangsanya bagi ummat
lain . Shahabat bertanya apakah jumlah kita sedikit ? Rasulullah
menjawab Tidak ! Jumlah kita banyak namun kita hanya lah Buih ,
Kita tidak berbobot dan mudah disetir untuk mengikuti pemahaman
dan pemikiran orang lain
. Keadaan
itu dapat tergambar dengan jelas bagaimana Muslimin Palestina
adalah mangsanya Israel, Muslimin Khasmir mangsanya Hindu India,
Muslimin Burma mangsanya Budha , Muslimin Moro mangsanya Khatolik
Filiphina dan Bahkan di beberapa daerah di Indonesia, Sebuah
negeri mayoritas muslim menjadi mangsanya kaum kafir disana Dalam
majelis ini , Marilah kita renungkan kebenaran dalam setiap keadaan
seperti ini . Alloh telah mencabut rasa takut setiap musuh Islam
karena kita telah terjangkit Penyakiit Wahn yaitu Penyakit Takut
Mati dan Cinta Dunia . Abu
Bakar Ash Shiddiq RA berkata Harta itu cukup di tangan kita jangan
dimasukkan ke dalam hati .
Terbukti generasi Shahabat Rasulullah adalah generasi yang lebih
banyak menggunakan harta untuk kepentingan menyebar dan menegakkan
Islam, Bahkan tidak sedikit dari mereka adalah orang-orang kaya
dan menjadikan harta mereka berada cukup ditangan bukan di hati
.Kebalikan dengan keadaan sekarang yang menjadikan harta berada
tidak hanya ditangan melainkan juga dihati , siang dan Malam memikirkan
harta . Bahkan yang menyedihkan ada diantara sebagian kaum muslimin
menjadikan harta berada di hati namun tidak ada di ditangan.
(berangan angan) Terlihat
bagaimana kita menanamkan keyakinan yang salah dalam menerapkan
tujuan pendidikan kita untuk hanya dunia yaitu kekuasaan dan
harta .Pernahkah kita berkata tujuaan yang kita capai adalah Jihad
Fisabilillah dengan melihat banyak saudara -saudara kita mati terbunuh
sia-sia dengan menjadi santapan lezat orang lain Semoga
dengan melihat keadaan yang seperti itu , kita menjadi lebih mendekatkan
Diri kita kepada Alloh dengan bertakwa dalam arti yang sebenarnya. Wassallam.
back to
top
Profil
Tokoh
DR.
Daud Rasyid, MA
LAHIR 3 Desember 1962
Tanjung Balai ( Sumatera Utara),
PENDIDIKAN 1980 s/d 1983
belajar di Fak. Syari`ah IAIN Medan dan di Fak. Hukum USU Medan.
1984 s/d 1987, program S1 dalam 'Syari'ah and Law' Univ. Al
Azhar, Mesir. 1987 s/d 1990, S2 dalam bidang 'Syari'ah' Fak.
Darul 'Ulum (Studi Islam & Arab), Cairo University, Mesir 1994
s/d 1996, S3 dalam bidang 'Syari`ah' dari Cairo University, Mesir.
KEGIATAN Aktif mengisi seminar,
ceramah dan pertemuan - pertemuan ilmiyah Aktif menulis diberbagai
media massa
PEKERJAAN Staf pengajar Pascasarjana
IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Staf pengajar pada Fak. Syari`ah
IAIN Sunan Gunung Djati, Bandung. Pimpinan Boarding School "Al-Makmuriyah"
Sukabumi.
KARYA ILMIYAH 'Pembaharuan
Islam & Orientalisme Dalam Sorotan' Islam dan Reformasi
(jakarta, 1999) 'Islam dalam Berbagai Dimensi' (GIP, 1998) 'Syari'at
Islam Hukum Yang Abadi' (Terjemahan karya Prof. DR. Abdullah Nashih
'Ulwan) 'Methode Riset Islami' (Terjemahan Karya Prof. DR. Abdul
Halim Mahmud) Bank Tanpa Bunga' (Terjemahan karya Prof. DR.
Yusuf Al Qardhawy) 'Ghazwul Fikri Dalam Sorotan' (Terjemahan
karya Prof. DR. Ahmad Abdur Rahim)
TERBARU FITNAH KUBRO
(Tragedi pada masa sahabat) : Klarifikasi sikap serta analisa historis
dalam perspektif ahli hadist dan Imam Thobary [terjemahan
karya M. Amhazun Ph.D.]
sumber :http://daudrsd.hypermart.net
back to
top
ORANG BERIMAN
Orang yang beriman selamanya
cinta kepada Allah semakin tebal keimanannya,semakin
dalam perasaan cintanya Kalau sudah mabuk cinta.. di
matanya akan terbayang akan apa yang dicintainya Baginya
seluruh perhatian,pemikiran,perasaan dan setiap
denyut jantungnya tertuju kepada yang Maha Satu begitu
juga dengan seluruh rongga kalbunya penuh dengan rasa rindu
back to
top
[Home]
[sejarah]
[Kegiatan]
[Agenda]
[risalah] [AD-ART]
[Organisasi]
[Links]
[Gallery]
Copyright (c) 1421 H, Remaja
Islam Darul Ma'arif ( RISDAM ) . All rights reserved.
Copyright (c) 1421 H, Remaja
Islam Darul Ma'arif ( RISDAM ) . All rights reserved.
|